33 Kuliah Kerja Nyata

KKN

INi ada tentang kkn di ugm pada waktu gempa… mei 2006..

Ada gempa langsung terjun.. ke lapangan dan membantu teman teman… korban gempa… habis itu langsung bergabing dengan KKN PPM dibawah bendera UGM Peduli… Menjadi relawan gempa dan sekaligus daftar KKN. selama 3 bulan masih bertahan di tempat lokasi A.11 sebagai pusat kordinasi barang bantuan dan infromasi. sebagai pusat distribusi dan tempat gudang dan sekaligus sebagai gudang. Di KKN menjadi ketua Divisi Dokumentasi dengan 3 anak buah yaitu galang, kodok dan gombong. Dengan bertugas mendokumentasi semua kegiatan di lapoanan dan kantor. Hasil dokumentasi tersebut di gunakan dalam mempertanggungjawakan penyaluaran bahan bantuan dan kegiatan.Dalam bentu foto aptupun laporan narasi.

Selain, bertugas sebagai relawan yang dokumentasi danpublikasi , hraus tetap terjun langsung ke masrakat dan pelakuakan assesment hal hal yang dibutuhkan di wilayah tersebut. Mulai dari jumlah KK, kebutuhan yang mendesak apa saja, dan yang penting lokasinya. Sebagai orang jogjakaarta maka saya sangat mengetahui lokasi mulai dari tempat tempat yang terisolasi dan yang umum di jalan raya. Kebanyakan bantuan yang diberikan hanya terletak di lokasi yang tersikolasi dan jauh dari ralan raya, bisa di wilayah perbukitan. Kebanyakan waktunay menggunakan motor untuk survey setelah assesment dapat lampu hijau untuk melakukan beri bantuan maka langsung akan di kirim brang bantun dalam Mobil, Pick up atau truck.. tergantung dengan kebutuhan di wilayahan dan persediaan di gudang.

Begitu banyak kisah yang menarik tentang KKN ini… yang penuh perjuangan.. dari situlah… profesiku sebagai penerjemah professional untuk bidang kemanusiaan di mulai. Dari situlah timbul motivasi yang kuat untuk terjun di bindang kemansuiaan. setelah bebarpa bulan berbakit kepada masayrakat dan para korban gempa… ada tawaran untuk menggantikan teman saya di Catholic Relief Services (CRS), sejak itu dapat tawaran dari ini sana mulai dari Handicap International (HI), Voluntary Services Overseas (VSO) dan akhirnya bekerja penuh waktu dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore sebagai penerjemah di International Federation for Red Cross and Red Crescent society (IFRC). yang memperbaiki CV agar bisa dapat bekerja yang keren di masa yang akan datang.

Dari situlah kuliah mulai terhampat dan jarang masuk kampus. Dua tahun lewat…. kesadaran mulai pulih untuk meyesalaikan jenganag kesarjanaan. Ayo Cepat selesai kuliah keburu tua… eh udah bangkotan ini.