Scholarship Beasiswa

Beasiswa LPDP dibuka 6 Oktober 2020

Setelah tertunda karena pandemi Covid-19, di tahun 2020 ini, LPDP kembali membuka kesempatan penerimaan layanan beasiswa untuk 2 jenis yaitu:

  1. Beasiswa Pendidik
  2. Beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia

Semoga teman teman bisa mempersiapkan diri dengan baik. Apabila teman teman ingin tanya-tanya soal persiapan beasiswa LPDP silahkan isi di komentar.

Selamat perjuang teman teman. Silah buka website : https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/ dan download buku panduan dan segara daftarkan akun.

Semoga teman teman bisa menlanjutkan pendidikan ilmu hukum ke jenjang s2 maupun s3.

2 Oktober 2020

Mujiburrahman

Scholarship Beasiswa

Perjalanan menjadi Awardee LPDP dari 2014 – 2018 dan seterusnya

sebuah perjalanan panjang menjadi penerima beasisiwa LPDP atau dengan kata lain menjadi awardee LPDP. Semenjak lulus s2 dari kampus UNDIP disemarang para tahun 2014 langsung mendaftar account di halaman website LPDP sampai dengan mendapatkan Visa.

Mengisi Account LPDP via online

Pada tahap ini sejak tahun 2014 mulai memasukan informasi pribadi, pengalaman kerja, pendidikan dan kegiatan lainnya secara online. Ada 3 esai yang dibuat yaitu tentang kontribusi kepada Indonesia dan apa yang akan dilakkan kalau sudah kembali ke Indonesia dan apa sukses terbersar dalam hidupku. Saya membutuhkan 2 tahun untuk mengisi formulir di LPDP karena saat itu bekerja di Sulawesi Utara dan NTB. Adapun yang cukup berat adalah mengikuti test toefl, tes kesehatan dan surat keterangan dan kelakuan baik dari kepolisian. December 2016, mengikuti test toefl, cukup mahal 2 juta lebih untuk test IBT TOEFL. Alhamdulilah mendapat nilai yang bagus dan saya langung upload ke website LPDP untuk mendaftar beasiswa.

Tahap Seleksi Wawancara, Group Discussion and Tertulis

Pada bulan Maret 2016, mendapatkan email undangan untuk seleksi beasiswa. sapa naik kereta api menuju pondok ranji dan berjalan kaki ke STAN untuk wawancara. Terakhir kali ke STAN waktu tahun 2002 waktu ada lomba Debate Bahasa Inggris. Antrian panjang, ada yang di temanin oleh ibu dan bapaknya, ada yang di temanin oleh pacar ataupun teman temannya sementara saya datang sendiri. saat di verifikasi dokumen – lengkap semua dan diperliahkan untuk wawancara didepan panel dan satu seorang ahli hukum, satu psikolog dan satunya lagi tentang apa aku lupa. pertanyaan umum- umum, tentang kenapa negara yang di pilih New Zealand, kenapa kapus itu, proposal penelitian tentang apa? latar belakang pekerjaan, kesiapan culture shock di luar negeri, bagaimana menghadapi cuaca yang dingin, kesiapan keuangan dan rencana membawa keluarga, kenapa belum pada letter of Offer (LOA). ada yang mencoba bikin emosi pertanyaannnya tapi yang penting jangan terpancing emosi dan hadapi santai saja. psikolog akan mencari kontradiksi dalam kata kata kita dan ketulusan kita membina ilmu untuk kemajuan bangsa.

Selain tes wawancara ada leaderless group discussion, panitian dikasih waktu dikusi kelompok. Di kasih kertas untuk masing masing orang sampai pendapat, saya kalonan diri untuk menjadi moderator dan ada yang menjadi notel dan time keeper. masing masing diberi kesempatan untuk membahas dan berdikusi. ada yang pro ada yang kontra dalam pembahasan isu tentang TKI. Berikutnya tes tertulis, – pihak panitia di kasih piilihan topik dan kita harus menulis esai dalam bahasa Inggris. seingatku menulis tentang sampah plastik di Indonesia.

Persiapkan Keberangkatan – 66

Saat itu saya tinggal di Kabupaten Sumba Barat, balik balik NTT Jakarta selama 9 bulan para tahun 2016. tugas sebelum keberangkatan banyak banget, jaringan internet lemot kadang kadang minta bantuan teman- teman untuk bantu menyelesaikan tugas maupun bantu voting untuk membuat keputusan.

Pada saat hari-H, ketemu banyak orang yang masih muda (sudah kerasa tua) pada berbakat dan penuh inspirasi, saya di kelompok PK-66 – laskar dewantara padahal saya mengajukan untuk nama angkatan Zamrud Khatulistwa namun kalah dalam voting yah tidak apa apa. Berikutnya kita dimasukan ke dalam Dewi Sartika, teman teman yang hebat, ramah, merakyat alias agak “Ndeso’ dan tidak aneh aneh seperti beberapa kelompok yang lain yang keren. saya termasuk yang Ndeso karena jauh jauh dari NTT. 80 % kegiatan dilakukan dalam kelas, mendengarkan presentasi dari tokoh tokoh hebat di Indonesia. Yang saya tunggu-tunggu adalah narasumber dari Mbah Rono dengan nama lengkap Surono – ahli gunung api di Indonesia. Namun dia batal hadir, sedihnya hatiku. Saat acara outbourn dan rafting, tiba tiba saya menjadi sakit dan tidak mampu berangkat ke Jawa Barat – saya hanya tiduran di kamar biar cepat sembuh. Hampir setengah acara di LPDP saya minum obat dan ngantuk mengikuti proses kegiatan dari A-Z.  PK – 66 merupakan hari hari tidak tidak dapat dilupakan.

Mencari LOA

Batas waktu mencari LOA adalah Maret 2017, satu tahun sejak mendapat email dari LPDP bahwa keterima menjadi Awardee LPDP.  Setelah di tolak oleh kampus dan supervisor dan lain lain sejak tahun 2015 – 2017 gagal terus. Akhirnya mendapat LOA dari campus di luar list LPDP yaitu Charles DArwin University. Saya merupakan satu satunya awardee LPDP yang ada di Northern Territoy yaitu di bagian TOP END Australia, di ujung perbatasan dengan Asia. Untuk mendapatkan LOA membutuh banyak Persyaratan yaitu:

  1. Rekomendasi dari KBRI – Canberi Atase Pendidikan dan Kebudayaa
  2. Rekomendasi dari Asosisi Profesi –  dari UI , Indonesia
  3. Rekomendasi dari Alunmi – CDU , Darwin
  4. Merupakan top 50 university dari universitas di bawah 50 tahun

Pada akhirnya mendapatkan LOA, bisa mengurus LOS, LOG, COE and bisa dipakai untuk mengurus VISA.

Proses VISA ke Australia

Pada awal January 2018, pada tahap terakhir sebelum berangkat adalah mengurus VISA. Sangat mudah dan cepat yang lama adalah mempersiapkan dokumen dokumen pelengkap dan mengisi form online. langkah langkah untuk memudahkan adalah membaca prosdur visa secara online, bikin account untuk visa yaitu IMMI (check ada di website), setelah mengisi formulir online ada 25 halaman yang harus di isi. untuk memudahkan siapkan CV untuk membantu isi satu per satu. Pada akhirnya upload semua dokumen pendukung. Saat submit kita harus bayar biaya VISA sekitar 5-6 juta dan mengkuti tes kesehatan.

Tes kesehatan cukup mudah, telpon rumah sakit yang ditunjuk untuk tes kesehatan untuk VISA ke Australia, janjian dulu sama pihak rumah sakit, tunjukan surat pengantar dari Immigrasi dan bawa passport. Jam 8 pagi tiba di Rumah Sakit, disuruh ganti ke baju rumah sakit, lalu tes urin, tes mata,  X-ray, tes tensi, tinggi dan berat badan dan akhirnya sama doktor full body check up dan beberapa pertanyaan standar. Semua tahap selese pada jam 10 pagi. hanya 2 jam cukup cepat.

Setelah selesai, bayar sekitar RP. 900.000,- dan hasil tes kesehatan di kirim langsung ke Immigrasi Australia. Tidak sampai 24 jam, saya mendapatkan notifikasi bahwa Visa telah di setujui. Akhirnya saya bisa ke Australia VISA berlaku dari 2018 sampai 2022. horee 🙂

Membeli tiket pesawat ke Australia

Karena saya agak ndeso, sedikit kampungan dan miskin, merasa eman eman duitnya maka saya mencari tiket paling murah dari Jakarta ke  Darwin. Harganya hanya 2.6 juta Rupiyah menggunakan Jetstar dengan waktu tempuh 5 jam yaitu dari Jakarta – Bali – Darwin.  Saat melakukan booking dengan Koperasi LPDP diwajibkan menggunakan Garuda  Indonesia- maka dari Jakarta – Bali – Sydney – Darwin dengan waktu tempuh hampir  24 jam berangkat hari Minggu sore, Tiba di Darwn Senin siang dengan total biaya 15 juta Rupiyah. Alhamdulilah di Bayarin LPDP tidak perlu mengerluarkan duit, kalau harus bayar dulu pasti saya akan pilih tiket yang paling murah.

Bersambung

Februari akan mulai hidup yang baru di Australia, perjalanan menulis tentang proses s3 melakukan penelitian di bidang kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Terima kasih kepada Istri tercinta, anak anak tersayang dan keluarga dan teman teman (kerja, kampus dan sekolah) atas doa dan dukungannya selama ini di Indonesia.

My final words like the terminator said ” I’ll be back”

Scholarship Beasiswa

Komponen Pembiayaan untuk Beasiswa LPDP

3. Komponen Pembiayaan

Untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan studi lanjut pada program magister atau program doktor di perguruan tinggi tujuan, kepada penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia tersebut diberikan bantuan dana pendidikan yang meliputi beberapa komponen berikut.

1. Biaya Pendidikan:
a. Pendaftaran (at cost);
b. SPP, termasuk matrikulasi nonbahasa (at cost);
c. Non-SPP, yang dapat digunakan untuk tunjangan buku, tesis/disertasi, seminar, publikasi, wisuda (paket, per tahun, akumulatif).

2. Biaya Pendukung:

a. Transportasi keberangkatan dan kepulangan studi dari asal domisili ke perguruan tinggi tujuan (satu kali, at cost),
b. Asuransi kesehatan (paket),
c. Visa (at cost),
d. Hidup bulanan/living allowance (paket),
e. Tunjangan keluarga (paket),
f. Kedatangan/settlement allowance (paket),
g. Insentif peringkat perguruan tinggi unggulan yang memenuhi ketentuan LPDP,
h. Keadaan darurat/force majeure yang disetujui oleh LPDP.

Sumber: http://www.lpdp.depkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-magister-doktor/

Scholarship Beasiswa

Persyaratan Untuk Beasiswa LPDP

Persyaratan Pendaftar

Persyaratan bagi pelamar BPI untuk program magister atau program doktor dijabarkan dalam persyaratan umum dan persyaratan khusus berikut.

1. Persyaratan Umum
Pelamar beasiswa untuk studi lanjut pada program magister dan program doktor adalah mereka yang memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia,
b. telah menyelesaikan studi program sarjana atau program magister dari

1) perguruan tinggi di dalam negeri yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), atau
2) perguruan tinggi kedinasan dalam negeri, atau
3) perguruan tinggi di luar negeri yang telah terdaftar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,

c. mempunyai jiwa kepemimpinan, integritas, idealisme dan nasionalisme,
d. aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan,
e. bersedia menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa pelamar

1) tidak sedang menerima/akan menerima beasiswa dari sumber lain,
2) tidak pernah/akan terlibat dalam aktivitas/tindakan yang melanggar hukum,
3) tidak pernah/akan terlibat dalam aktivitas/tindakan yang melanggar kode etik Akademik,
4) selalu mengabdi untuk kepentingan bangsa Indonesia,
5) selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,
6) sanggup memenuhi ketentuan beasiswa yang ditetapkan LPDP,

f. telah mendapatkan izin dari atasan bagi yang sedang bekerja,
g. telah mendapatkan rekomendasi dari tokoh masyarakat bagi yang belum/tidak sedang bekerja, atau rekomendasi dari atasan bagi yang sedang bekerja,
h. memiliki dan memilih bidang keilmuan yang sesuai dengan bidang keilmuan yang menjadi sasaran LPDP,
i. memilih program studi dan perguruan tinggi yang sesuai dengan ketentuan LPDP,
j. menulis esai dengan tema “Peranku Bagi Indonesia” dan “Sukses Terbesar Dalam Hidupku”.

2. Persyaratan Khusus
Pelamar beasiswa untuk studi lanjut program magister dan program doktor adalah mereka yang memenuhi ketentuan berikut ini.

1. Untuk pelamar beasiswa program magister

a. usia maksimum pada saat pelaksanaan seleksi adalah 35 (tiga puluh lima) tahun,
b. telah menyelesaikan studi pada program sarjana/sarjana terapan,
c. memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimum 3,00 pada skala 4, atau IPK ekuivalen untuk skala lainnya,
d. sanggup menyelesaikan studi program magister sesuai masa studi yang berlaku, paling lama 2 (dua) tahun,
e. memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa Inggris yang diterbikan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) yang masih berlaku atau bahasa asing lainnya yang ditentukan LPDP:

1) Untuk studi program magister di dalam negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600;
2) Untuk studi program magister di luar negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 550/iBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750;
3) Butir a) dan b) dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi dari negara: Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Australia, Selandia Baru atau Kanada. Duplikat ijasah digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijasah diterbitkan;
4) Untuk studi program magister di luar negeri pada perguruan tinggi yang bahasa pengantar akademiknya non Inggris, dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan bahasa yang berlaku (daftar persyaratan minimal kompetensi bahasa asing selain Bahasa Inggris terlampir);

f. memiliki Surat Tanda Diterima (Letter of Acceptance) di perguruan tinggi tujuan dengan status tanpa persyaratan (unconditional) (jika ada),
g. memiliki dokumen resmi TPA/GRE/GMAT/LSAT (jika ada),
h. menulis rencana studi sesuai program studi magister pada perguruan tinggi tujuan.

2. Untuk pelamar beasiswa program doktor

a. usia maksimum pelamar pada saat penutupan pendaftaran adalah 40 (empat puluh) tahun;
b. telah menyelesaikan studi pada program magister/magister terapan;
c. Memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimum 3,25 pada skala 4, atau IPK ekuivalen untuk skala lainnya;
d. sanggup menyelesaikan studi doktor sesuai masa studi yang berlaku, paling lama 4 (empat) tahun;
e. memiliki dokumen resmi (ets.org atau ielts.org) yang masih berlaku sebagai bukti penguasaan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya yang ditentukan LPDP:

1) Untuk studi program doktor di dalam negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600;
2) Untuk studi program doktor di luar negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 550/iBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750;
3) Butir a) dan b) dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi dari negara: Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Australia, Selandia Baru atau Kanada. Duplikat ijasah digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijasah diterbitkan;
4) Untuk studi program magister di luar negeri pada perguruan tinggi yang bahasa pengantar akademiknya non Inggris, dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan bahasa yang berlaku (daftar persyaratan minimal kompetensi bahasa asing selain Bahasa Inggris terlampir);

f. memiliki Surat Tanda Diterima (Letter of Acceptance) di perguruan tinggi tujuan dengan status tanpa persyaratan (unconditional) (jika ada),
g. memiliki dokumen resmi TPA/GRE/GMAT/LSAT (jika ada),
h. menulis ringkasan proposal penelitian sesuai program studi doktor pada perguruan tinggi tujuan.

Sumber: http://www.lpdp.depkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-magister-doktor/