KKN

Foto ini menunjukan awal kegiatan Kuliah Kerja Nyata saya, saat terjadi Gempa Bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah pada akhir bulan Mei 2006.

Saat terjadi gempa, saya langsung terjun ke lapangan dan membantu teman teman yang menjadi korban gempa, pada hari kedua gempa. Hari berikutnya langsung bergabung dengan KKN PPM dibawah bendera UGM Peduli dan menjadi relawan gempa dan sekaligus daftar KKN. Selama 3 bulan masih bertahan di tempat lokasi A.11 sebagai pusat kordinasi barang bantuan,pusat informasi,  pusat distribusi dan tempat gudang. Saat KKN, saya menjadi ketua Divisi Dokumentasi dan Kerjasama dengan 3 anak buah yaitu Galang, Kodok dan Gombong. Saya bertugas mendokumentasi semua kegiatan di lapangan dan kantor. Hasil dokumentasi tersebut di gunakan dalam mempertanggungjawakan penyaluaran bahan bantuan dan kegiatan dalam bentuk foto ataupun laporan narasi.

Selain, bertugas sebagai relawan yang dokumentasi dan publikasi , harus tetap terjun langsung ke masyarakat dan melakukan assessment hal-hal yang dibutuhkan di wilayah tersebut. Mulai dari jumlah KK, kebutuhan yang mendesak apa saja, dan yang penting lokasinya. Sebagai orang Yogyakaarta maka saya sangat mengetahui lokasi mulai dari tempat tempat yang terisolasi dan yang umum di jalan raya. Kebanyakan bantuan yang diberikan ke tempat yang terletak di lokasi yang terisolasi dan jauh dari ralan raya, biasanya di wilayah perbukitan. Kebanyakan waktunya menggunakan motor untuk survei, setelah assessment dapat lampu hijau untuk melakukan penyaluran bantuan maka langsung akan di kirim barang bantun dalam mobil, pick up atau truck.. tergantung dengan kebutuhan di wilayahan dan persediaan di gudang.

Begitu banyak kisah yang menarik tentang KKN ini yang penuh perjuangan. Dari situlah, profesiku sebagai penerjemah profesional untuk bidang kemanusiaan di mulai.

Sejak itu timbul motivasi yang kuat untuk terjun di bidang kemanusiaan. Setelah beberapa bulan berbakti kepada masayrakat dan para korban gempa. Ada tawaran untuk menggantikan teman saya di Catholic Relief Services (CRS), sejak itu dapat tawaran dari ini sana mulai dari Handicap International (HI), Voluntary Services Overseas (VSO) dan akhirnya bekerja penuh waktu dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore sebagai penerjemah/admin assistant di International Federation for Red Cross and Red Crescent society (IFRC). Beruntung bisa memperbaiki CV saya agar bisa dapat bekerja yang keren di masa yang akan datang.

Dari situlah kuliah mulai terhampat dan jarang masuk kampus. Dua tahun lewat, kesadaran mulai pulih untuk meyesalaikan kejenjang kesarjanaan.

Ayo Cepat selesai kuliah keburu tua, eh udah bangkotan ini. Akhirnya bisa lulus juga pada tahun 2009 yaitu 3 tahun selelah kejadian bencana gempa bumi terjadi dan KKN sudah selesai dilaksanakan.

2 thoughts on “KKN”

  1. Sejak program dengan Danish Red Cross sudah berakhir di Jawa Tengah dan Yogyakarta, ada kesempatan baru kerja dengan Japan International Cooperation Agency di DKI Jakarta, Sulawesi dan NTB

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.